Hari Ini Satu Tahun yang Lalu
Sebuah
perjalanan telah aku tempuh, sepercik ilmu telah aku dapat, dan sebuah bekal
telah aku genggam. Setelah 4 tahun lamanya aku berada disana, sebuah kawah tempat
penggodokan diri dimana aku ditempa berbagai macam hal. Akhirnya kini sederet
huruf telah mengekor dan berjejer rapi di belakang nama lahir ku. Hari ini aku
menyandang status baru. Yang semoga aku tetap bisa menjaga amanahnya dan
menebar manfaatnya untuk sesama.
Ya,
graduation day. Sebuah hari bersejarah yang selamanya tidak akan mungkin aku
lupakan. Orang-orang yang aku cintai berkumpul jadi satu. Keluarga, teman-teman,
para sahabat, dan tak terkecuali dia. Mereka menyambutku dengan hangat, dengan hand bouquet warna-warni nan cantik,
dengan ucapan selamat dan doa penuh kasih. Aku berharap doa-doa mereka menjadi
penguat untukku menghadapi fase baru dalam hidup.
Kebahagiaan
ini lengkap rasanya, tak kurang suatu apapun. Terimakasihku untuk Allah dengan
kasihnya telah menghadiahiku hari yang sempurna. Terimakasihku untuk Allah
dengan kasihnya telah mengindahkan harapanku bahkan dengan cara yang lebih
indah dari yang kubayangkan.
Aku
bersyukur tiada henti, terlebih untuk kehadirannya yang 2 tahun belakangan
memberikan makna tersendiri. Namun siapa yang menyangka bahwa hari itu sesungguhnya
adalah hari perpisahan?. Kali terakhir aku memandang tampan wajahnya. Kali
terakhir aku menggenggam hangat tangannya. Kali terakhir aku mendengar parau
suaranya. Dan kali terakhir aku bercerita ini itu padanya, seseorang yang
selalu ku harapkan kehadirannya. Hari yang membahagiakan itu hanya menyisakan 2
potret gambar terbaik, yang berhasil ter-capture
oleh kamera ponsel.
Aku
masih tidak mengerti, bahkan hingga detik ini. Entah untuk alasan apa Allah
mempertemukanku dengannya beberapa tahun lalu, membuatku jatuh hati,
membiarkanku berhubungan dengannya, lalu kini menjauhkannya begitu jauh hingga
sulit ku jangkau. Hidup memang penuh dengan kejutan, tidak hanya yang manis,
yang pahit pun sangat mungkin kita dapatkan.
Hari ini adalah satu tahun yang lalu.
Hingga
sampai pada kalimat penutup ini, aku belum pernah bertemu lagi dengannya.
Comments
Post a Comment