Bahagiaku Karenamu Malaikatku
Jatuhkan
hatimu hanya pada lelaki yang mampu membawamu menjadi lebih baik. Demikian
pesan ibu yang selalu ananda ingat. Kini ananda benar-benar jatuh hati ibu.
Padanya, seorang laki-laki yang telah ananda kagumi sejak lama. Dia dewasa dan
mengerti ananda yang kadang kekanak-kanakan. Dia membawa ananda ke tempat yang
lebih baik. Dia mengajari ananda apa itu mencintainNya yang sesungguhnya dan
memaknai hidup yang sebenarnya. Ibu, jangan salahkan ananda jika
kini ananda sungguh mencintainya. Teringat pesan yang selalu ibu ingatkan untuk ananda tentang lelaki seperti apa yang patut kita cintai sungguh-sungguh. Definisi yang ibu berikan seluruhnya ada pada sosoknya. Dia laki-laki yang soleh, mengajari ananda banyak tentang islam dan tentang menjadi perempuan idaman.
kini ananda sungguh mencintainya. Teringat pesan yang selalu ibu ingatkan untuk ananda tentang lelaki seperti apa yang patut kita cintai sungguh-sungguh. Definisi yang ibu berikan seluruhnya ada pada sosoknya. Dia laki-laki yang soleh, mengajari ananda banyak tentang islam dan tentang menjadi perempuan idaman.
Melihatnya
membuat ananda tenang. Saat ananda merasa lelah dengan segala tugas kuliah dan
pekerjaan atau saat banyak persoalan berkemelut dalam pikiran, maka ananda
hanya perlu datang padanya. Melihat senyumnya menyambut ananda di depan pintu
saja sudah cukup membuat emosi ananda mereda. Lalu kami berdoa bersama, dan dia
selalu mendoakan ananda agar ananda dapat mengatasi kesulitan itu. Dia
laki-laki mandiri, tak pernah berfoya-foya atau menyalahgunakan harta orang
tuanya. Baginya cukup dengan orangtua mendoakannya sudah merupakan kekuatan
besar untuk modal di setiap langkahnya. Terkadang ananda malu, tak sebaik
pribadinya dan tak secerdas pola pikirnya. Banyaknya kelebihannya melengkapi
banyaknya kekurangan yang ananda miliki, dan sedikit kelebihan ananda
melengkapi sedikit kekurangannya. Itulah sebabnya ananda merasa sempurna
bersamanya.
Ibu
tahu ananda takut air bukan? Dia mengajari ananda mencintai air. Kini ananda
bisa berenang dan menikmati indahnya bawah laut. Ya laut ibu, tempat yang
paling ananda takuti. Ananda menemui berbagai jenis makhluk unik yang tak
dijumpai di daratan. Cantik sekali. Bersama dia ananda dapat melihat hingga
pelosok negeri dengan seluruh kekayaannya. Gunungnya, lembahnya, lautnya,
masyarakat dan tradisinya, pemerintahnya dan banyak lagi hal lainnya. Dia
ajarkan pula bagaimana cara menjaga kekayaan itu. Dia bilang “jika kita
mencintai sesutau maka menjaganya adalah kewajiban kita”. Meskipun bukan
sarjana alam, tapi dia punya kepedulian yang sangat tinggi. Salah satu kalimat
yang ananda kutip darinya adalah bahwa “segala sesuatu bisa kita pelajari”.
Kini ananda mengerti ibu, mengapa pribadinya begitu tenang dan berjiwa besar.
Alam membentuknya demikian. Ananda yakin ibu sependapat dengan ananda. Dia juga
memberikan pemahaman bahwa keseimbangan hidup sejatinya akan kita peroleh
dengan mencintai alam. Tentu ibu sudah melihat pula keindahan alam dari
foto-foto yang sering ananda kirimkan. Tak ada maksud lain, ananda hanya ingin
ibu juga dapat melihat apa yang ananda lihat. Ananda hanya ingin ibu tahu
ananda baik-baik saja, ananda bahagia, dan ibu tak perlu khawatir. Bukankah ibu
juga tahu 7 tahun di tanah rantau telah membuat ananda tumbuh menjadi perempuan
mandiri?. Kini ananda sedang dalam proses menjadi perempuan seutuhnya. Ananda
ingin sekali suatu hari nanti ibu bisa turut serta bersama kami untuk melihat
keindahan-keindahan itu. Esok semoga Allah berkenan kita liburan bersama
menikmati alam negeri.
Ibu,
kesuksesan, kebahagiaan, dan laki-laki yang menemani ananda kini tidak lain
karena doa-doamu disepertiga malamNya. Terimakasih ibu, malaikatku. Doakan
terus agar kami bisa menjaga diri dan memelihara iman masing-masing hingga dia
datang untuk menghalalkan ananda di waktu terbaik dan di posisi terbaik kami. Insya
Allah. (Jog, 2014).
Comments
Post a Comment