Hadapi dengan Berdiri Gagah

Kita keliru sekali jika lari dari sebuah kenyataan hidup. Seberapa besar dan pahitnya kenyataan yang dihadapi, berusaha lari dari kenyataan hanya akan menyulitkan diri sendiri. Semakin keras kita berusaha lari, maka semakin kuat cengkeramannya. Semakin kencang kita berteriak melawan, maka semakin kencang pula gemanya memantul, memantul, dan memantul lagi memenuhi kepala. Lari dari kenyataan adalah kekeliruan yang paling mendasar. 

Cara terbaik menghadapi masa lalu seberat dan sepahit apa pun adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Berdamai dan tidak perlu dilawan ataupun dilupakan karena masa lalu selamanya akan menjadi bagian hidup kita. Peluk semua kisah dan berikan dia tempat terbaik dalam hidup kita. Dengan menerimanya, perlahan dia akan memudar, tersiram oleh waktu, dan dipoles oleh kenangan baru yang lebih bahagia. Tentu tidak mudah untuk melakukan itu. Tapi bukan berarti mustahil.

Mengenai penilaian orang lain, tidak perlu terlalu khawatir. Penilaian orang lain tidak selalu relevan. Saat kita tertawa, hanya kita yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Mereka hanya melihat yang nampak di luar. Saat kita menangis pun sama, hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Mereka hanya melihat yang nampak di luar.

Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita. Tidak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Yang tahu persis apakah kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya diri kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia. Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri. Kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun bahwa kita itu baik. Kita tidak perlu merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Toh, kalaupun mereka menganggap demikian, pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu.