Di Balik Tirai

Cuaca sedang tidak bersahabat belakangan ini. Wilayah Jawa-Bali sedang dilanda Siklon Cempaka dan Siklon Dahlia. Dampaknya terjadi bencana banjir dan tanah longsor serta putusnya jalan dan jembatan di beberapa daerah terutama wilayah Jawa. Tidak terkecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Beruntung wilayah kota masih aman, aktifitas tetap berjalan seperti biasa meski hujan lebat dan angin terkadang membuat repot juga terutama kalau pagi hari akan berangkat ke kantor.

Hujan terus turun di luar. Aku mengintip cuaca dari balik tirai lantai 3 kantor. Pukul 14.10 waktu Indonesia Bagian Barat, tetiba perasaan kacau menyerang. Terlintas dalam pikiran tentang tanya yang belum juga ku temukan jawabnya hingga kini. 

Cinta sejati bisa berarti melepaskan. Semakin sejati perasaan itu, maka semakin tulus untuk melepaskannya. Persis seperti anak kecil yang menghanyutkan botol tertutup di lautan, dilepas dengan rasa suka cita. Mungkin kita bertanya-tanya bagaimana mungkin disebut cinta sejati kalau akhirnya harus melepaskannya?. Inilah rumus terbalik yang tidak pernah dipahami para pecinta. Mereka tidak pernah mau mencoba memahami penjelasannya, tidak bersedia. 

Lepaskanlah, maka jika dia adalah cinta sejati, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejati kita. Kisah cinta kita, penulisnya adalah pemilik cerita paling sempurna di muka bumi. Dengan meyakini itu, maka tidak apa jika kita patah hati, tidak apa jika kita kecewa, atau menangis tergugu karena harapan, keinginan memiliki, namun jangan berlebihan. Jangan merusak diri sendiri. Selalu pahami, cinta yang baik selalu mengajari kau agar menjaga diri. Tidak melanggar batas, tidak melewati kaidah agama. Karena ada orang yang mengaku cinta, tapi dia melakukan begitu banyak maksiat, menginjak-injak semua peraturan dalam agama, menodai cinta itu sendiri. Padahal cinta itu ibarat bibit tanaman, jika dia tumbuh di tanah yang subur, disiram dengan pupuk pemahaman baik, dirawat dengan menjaga diri, maka tumbuhlah dia menjadi pohon yang berbuah lebat dan lezat. Sebaliknya jika bibit itu tumbuh di tanah yang kering, disiram dengan racun maksiat, dirawat dengan niat jelek, maka tumbuhlah dia menjadi pohon meranggas, berduri, berbuah pahit. 

Sekali kita bisa mengendalikan harapan dan keinginan memiliki, maka sebesar apa pun wujud kehilangan, kita akan siap menghadapinya. 

Suatu hari, kita akan memahami setuhnya nasihat lama. Telah menunggu hadiah yang paling indah bagi orang-orang bersabar.



Comments

Popular posts from this blog

Review Laser CO2 (Tahi Lalat)

Review Diamond Peel Treatment

Pengalaman Saya di Rekrutmen Nestle Indonesia