Demisioner Oh Demisioner

Belum mampu rasanya aku membayangkan jas almamater, jas BEM KM FKG UGM, dan korsa Dentistry akan tergantung begitu saja di dalam almari. Cepat atau lambat ketiga pakaian kebesaran itu memang akan tergantung begitu saja, atau bahkan terlipat, yang selanjutnya hanya menjadi kenangan. Tapi tentu aku akan menyimpannya dengan baik agar tidak usang atau termakan rayap. Jas-jas itu telah mewarnai hari-hariku di kampus tercinta. Menyempurnakan penampilanku di acara-acara kemahasiswaan. Jas-jas dengan emblem dan lencana-lencana itu akan menjadi saksi bahwa aku pernah amat mencintai kehidupan berorganisasi selama menjadi mahasiswa.

 Bisa jadi aku akan berderai air mata saat menyentuhnya kembali kelak. Bukan sedih lebih tepatnya, tapi perasaan rindu dan bangga pernah menjadi bagian lembaga-lembaga kemahasiswaan itu. Aku bukan sedang pamer atau memamerkan. Ini hanya ungkapan syukurku yang telah menerima banyak pengalaman dan pelajaran yang tidak ku dapatkan di kelas. Sekaligus sedikit ungkapan sedih karena sebentar lagi akan didemisionerkan.

Aku merasa beruntung mendapat kesempatan untuk belajar lebih banyak dari teman-teman yang lain. Tahun 2010 aku memulai kehidupan organisasiku di kampus sebagai staff magang di Departemen Pengembangan Bakat (PMB) KM FKG UGM.  Saat itu aku masih berstatus mahasiswa baru yang kini disebut GAMADA (Gadjah Mada Muda). Indah sekali bukan nama GAMADA itu?, tentu saja karena maknanya pun luar biasa istimewa. Periode 2010 kabinet “Peduli Membawa Perubahan” kala itu dibawah pimpinan M. Fadyl Yunizar yang biasa ku sapa (Mas Fadyl) angkatan 2008, kini dia menjadi mahasiswa profesi (Ko ass) di FKG UGM.

Masa kepemimpinan Mas Fadyl berakhir dan ditutup dengan Mubes (Musyawarah Besar) serta demisioner yang diikuti dengan serah terima jabatan kepada ketua baru yaitu M. Fuadi yang sering ku sapa (Mas Fuad) angkatan 2009. Mas Fuad menjabat sebagai ketua umum di periode 2011. Aku diangkat dari staff magang menjadi PH (Pengurus harian) sebagai sekretaris umum. Pada saat PEMIRA (Pemilihan Raya Mahasiswa) tahun 2010 aku diminta oleh ketua angkatan dan beberapa tim sukses untuk menjadi calon wakil ketua periode 2011 berpasangan dengan Laode Fajar Ishaq sebagai calon ketua. Awalnya aku menolak. Tentu saja karena masih mahasiswa baru, bagaimana mungkin maju menjadi calon ketua dan wakil ketua suatu organisasi yang notabene adalah sentral dari organisasi-organisasi mahasiswa lain yang ada di FKG. Lagi pula menjadi diterima di lembaga ini pun masih sebagai staff magang, belum banyak ilmu tentang kelembagaan atau apapun yang berkaitan dengan organisasi mahasiswa. Isu-isu tentang kampus pun banyak yang belum ku ketahui. Tetapi pihak penyelenggara PEMIRA mengharuskan untuk angkatan kami mengirimkan calonnya. Akhirnya saya memenuhi permintaan teman-teman untuk maju sebagai ketua dan wakil ketua BEM KM FKG UGM berpasangan dengan Laode Fajar Ishaq. Tentu saja kami kalah telak dari pasangan lawan yaitu Mas Fuad dan Mba Rina yang notabene angkatan 2009 yang sudah cukup berpengalaman dan cukup dikenal oleh warga FKG. Akan tetapi itu tidak sedikitpun menjadi masalah untuk ku. Ajang ini justru memberiku banyak pengalaman dan membuatku memperoleh banyak manfaat. Singkat cerita Mas Fuad disahkan menjadi ketua terpilih. Kemudian Mas Fuad melobi ku untuk menjadi PH (Pengurus Harian) selama periode kepengurusannya. Sempat ku tanyakan mengapa harus aku. Tetapi aku tidak menemukan jawaban konkret darinya. Aku mengambil kesimpulan bahwa mungkin saja Mas Fuad sudah memperhatikan kinerja ku selama menjadi staff magang, atau dia memikirkan sesuatu yang lain ketika kita berdebat dalam rangkaian acara PEMIRA, atau mungkin juga karena mendapat rekomendasi dari ketua atau PH sebelumnya. Apapun itu alasannya, yang jelas ada rasa bahagia ketika kepercayaan itu datang. Dengan segala kekuranganku aku menerima tawaran itu dan berusaha mengerjakan sesuatu sebaik mungkin selama periode kepemimpinan Mas Fuad.

Periode 2011 kabinet “Kontributif Bersahabat” berakhir, Mas Fuad beserta jajarannya didemisionerkan. Ketua umum terpilih untuk periode 2012 adalah Zaim Israqish Zavari. Pada masa kepemimpinan Zaim aku dipercaya untuk kembali menjadi sekretaris. akan tetapi bukan sekretaris umum melainkan sekretaris departemen. Ya, departemen PMB (Pengembangan Minat Bakat) dimana aku kembali dipertemukan dengan teman-teman seperjuang kala open recruitmen dulu. Lukman sebagai kepala departemen dan Tantia sebagai deputi internal, kami bekerjasama dalam rangka mengembangkan minat dan bakat mahasiswa FKG dengan kreatifitas dan inovasi baru.

Periode 2012 kabinet “Komunikasi Mengayomi” berakhir dengan didemisionerkannya ketua umum dan jajarannya. Kehidupan BEM tidak pernah mati, kepengurusan pun terus berlanjut. Tidak berbeda denganku, di periode 2013 aku diamanahkan untuk menjadi DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) sebagai badan legislatif dari suatu lembaga. Lagi dan lagi karena aku mencintai kehidupan berorganisasi, tidak butuh waktu lama untuk memutuskan menerima tawaran tersebut. Hal yang sedikit memberatkan adalah di periode ini aku telah menjadi mahasiswa paling senior yang akan mengahadapi dunia perklinikan, kerumahsakitan, dan skripsweet (skripsi). Entah bagaimana akan membagi waktu, aku mencoba menjalani dan menikmatinya.

Jika sebelumnya hanya ada KM dan BSO, kemudian KM dengan DP (Dewan Pengawas). Maka seiring bergantinya masa kepemimpinan, berkembang pula struktural KM FKG UGM. Kini KM FKG UGM menaungi BEM sebagai badan eksekutif, DPM sebagai badan legislatif dan fungsi controlling serta pengawasan terhadap BEM, dan BSO sebagai Badan semi otonom yang berdiri sendiri namun memiliki alur koordinasi yang jelas dengan BEM.

Satu tahun adalah 1 periode. Tidak terasa periode 2013 telah usai. Aku telah menyelesaikan amanah sebagai sekretaris DPM KM FKG UGM. Bersama dengan Rizki Bayu Utomo sebagai ketua DPM dan Ahmad Ridwan sebagai ketua umum BEM kabinet “Totalitas Berkarya” beserta jajarannya akhirnya didemisionerkan dari kepengurusan BEM KM FKG UGM pada hari Minggu, 29 Desember 2013 di Ruang I FKG UGM dalam rangkaian acara Mubes (Musyawarah Besar).

Empat periode sudah aku menjadi bagian dari BEM KM FKG UGM, pun sebaliknya. Empat generasi pemimpin sudah aku rasakan bagaimana mereka menahkodai sebuah kapal besar bernama KM. Tentu dengan caranya masing-masing. Apapun itu semua mengacu pada visi misi menuju kebaikan lembaga, mahasiswa, kampus, universitas, dan kebaikan bersama.

Masa bakti 4 periode ini telah memberiku banyak pengalaman, pelajaran yang mungkin tidak didapatkan di dunia perkuliahan. Aku merasa beruntung mendapatkan kesempatan-kesempatan itu. Organisasi ini pula yang membawaku menginjakkan kaki di negeri orang. Bertemu dengan para inspirator dan motivator yang belum pernah kutemui sebelumnya. 

Setelah resmi demisioner dari BEM, aku akan fokus dan prioritaskan kepentingan Forma IKG sebagai forum yang ku inisiasikan untuk menjadi badan semi otonom demi sebuah loyalitas dalam pengembangan aspirasi mahasiswa ilmu keperawatan gigi.

Setelah ini juga, aku pasti akan sangat rindu dengan kegiatan-kegiatan ku dan teman-teman aktivis di BEM yang kritis, solutif, inspiratif, dan memotivasi. I am so blessed and thankful ada di kampus ini. Gadjah Mada kampusku, kampus kerakyatan, dan kampus kebanggaan negeri.

Comments

Popular posts from this blog

Review Laser CO2 (Tahi Lalat)

Review Diamond Peel Treatment

Pengalaman Saya di Rekrutmen Nestle Indonesia