Mekanisme Aksi Bakteri
1. Invasi
Terjadinya
gingivitis tidak selalu didahului oleh invasi bakteri. Syarat utama adalah
adanya cukup banyak bakteri (kemungkinan besar bakteri patogen spesifik) yang
melekat ke permukaan gigi di sekitar gingiva, untuk jangka waktu yang cukup
lama hingga membuat jaringan terpapar produk toksin yang dihasilkannya. Tidak ada
organisme spesifik atau kelompok organisme tertentu yang secara positif atau
khusus diidentfikasi sebagai penyebab kerusakan jaringan periodontal, tetapi
ada beberapa mikroorganisme yang ditemukan pada kondisi penyakit periodontal
tertentu. Pada keadaan ini terjadi invasi bakteri ke jaringan ikat.
2. Agen
sitotoksik
Endotoksin,
yaitu substansi lipopolisakarida yang terdapat dalam dinding sel bakteri gram
negatif, dapat menjadi penyebab langsung nekrosis jaringan, selain sebagai
pencetus terjadinya proses inflamasi dengan memicu respons imunologik dan
mengaktivasi sistem komplemen. Pada penelitian kultur jaringan, diketahui bahwa
endotoksin yang terdapat pada mikroorganisme tertentu di dalam mulut merangsang
terjadinya resorpsi tulang.
3. Enzim
a. Enzim
kolagenase menguraikan firbril dan serabut kolagen, elemen utama pembantuk
gingiva dan ligamen periodonsium. Sangat menarik mengingat leukosit ternyata
juga memproduksi kolagenase dan terdapat dalam jumlah besar pada lesi
gingivitis tahap awal.
b. Enzim
hialuronidase menghidrolisis asam hialuronat, polisakarida yang penting untuk
melekatkan jaringan. Enzim ini dapat bertindak sebagai faktor yang mempermudah
peningkatan permeabilitas jaringan. Hialuronidase diproduksi oleh
mikroorganisme dan hospes.
c. Enzim kondroitinase
menghidrolisis kondroitin sulfat, yaitu polisakarida untuk melekatkan jaringan
juga.
d. Protease,
masih termasuk ke dalam enzim, ikut andil dalam merusak protein non kolagen dan
menambah permeabilitas kapiler.
4. Mekanisme
imunopatologi
Penelitian
membuktikan bahwa sejumlah antigen plak menginduksi inflamasi dengan merangsang
respons imunologik pada binatang percobaan. Baik respons imun humoral maupun
seluler dapat ditemukan pada penderita periodontitis. Peran respons imun dalam
penyakit periodontal belum sepenuhnya dipahami, akan tetapi potensinya untuk
menyebabkan kerusakan jaringan jelas terlihat.
5. Aksi
gabungan
Kemungkinan besar,
terdapat lebih dari satu mekanisme yang terlibat dalam inisiasi dan
perkembangan penyakit periodontal inflamatif. Sebagai contoh, ada kemungkinan
bahwa enzim dan atau substansi sitotoksik bakteri menimbulkan efek langsung
terhadap jaringan sulkular dan subsulkular dengan jalan mencetus respons
imunopatologi tidak langsung.
Reference: Peter
F. Fedi., Arthur R. Vernino., John L. Gray., The Periodontic Syllabus, Ed. 4,
2004
Comments
Post a Comment